Recent Posts

banner image

Recent Posts

3/recent/post-list

Sebab Amal Tidak Sampai ke Hadirat ALLAH. Renungkan!!!




                  Duhai Mujahid-Mujahid di jalan Allah, dengan semangat membara, jiwa muda dan asa yang tak pernah pupus. Segala daya dan kekuatan hanya milik ALLAH SWT.

               Pernahkah kita merenungkan Akhi wal Ukhti fillah masa muda adalah saat dimana kesempatan beramal terbuka lebar. Karena di usia muda kita di berikan kekuatan oleh Allah, dan sebelum kekuatan itu dicabut perlahan-lahan seiring dengan datangnya usia senja, mari kita gunakan waktu yang kita miliki, dengan sebaik-baiknya.

                Hidup laksana perputaran bumi. Siang dan malam datang silih berganti, setiap jiwa yang hidup pun akan menemui ajalnya tanpa dapat kita meminta penangguhan waktu. Lalu sampai kapan kita mengulur-ulur waktu untuk berubah, untuk bertaubat, dan sadar bahwa ALLAH telah mempersiapkan surga yang kau inginkan dengan segala kenikmatan Abadi. Tidakkah kau menginginkan itu saudaraku?,
             
             Namun Akhi wal Ukhti fillah dalam beramal kita pun harus, meluruskan niat kita hanya karena Allah. Kita harus berhati- hati dengan penyakit hati yang kadang tanpa kita sadari telah merasuk ke dalam hati kita.
Pernahkah kalian merasa sombong ketika mendapatkan kemenangan?
Pernahkah kalian ingin di puji ketika kalian berjasa?
Dan pernahkah kalian merasa iri ketika temanmu lebih-lebih darimu?
Mungkin kalian pernah merasakan hal seperti itu, akupun demikian. Namun bro & sis kita adalah saudara, jadi kita harus saling mengingatkan dalam kebaikan, bukan?
 
                 Bro and sis ada beberapa macam penyakit hati di antaranya HASUD, RIYA,dan  UJUB. Penyakit ujub dan takabur tak akan bisa lepas begitu saja dari dalam hati, kecuali bila engkau menyadari bahwa yag besar adalah besar menurut pandangan ALLAH. Padahal penilaian ini adalah rahasia, hanya Allah lah yang tahu.
Dalam kenyataan semua makhluk Allah tidak mengetahui tentang nasib dirinya di akhir hayatnya, apakah ia mati dengan membawa iman atau tidak?. Dengan demikian, adanya kekhawatiran terhadap nasibmu di akhir hayatmu, akan bisa menghilangkan penyakit ujub dan takabur yg bercongkol dalam hatimu.
                Ketrahuilah! Allah adalah Dzat Yang membalik setiap hati, Dia-lah Dzat Yang memberi petunjuk dan yang menyesatkan kepada setiap orang yang ia kehendaki.
                Banyak hadist yang membicarakan tentang hasud, takabur, riya dan ujub. Sebagai perenungan coba perhatikanlah hadist berikut:
 
“ Diriwayatkan oleh ibnu Mubarak dengan isnadnya dari seorang lelaki(Khalid bin Ma’dan) ia berkata kepada Mu’adz: wahai Mu’adz, ceritakan kepadaku sebuah hadits yang pernah engkau dengar dari Rasulullah saw”. Orang itu menangis , sehingga aku menduga Mu’adz tidak bisa berhenti dari menangisnya.
Setelah Mu’adz berhenti dari menangisnya, ia lantas berkata:
 “ Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda kepadaku: wahai Mu’adz aku beri kepadamu hadits ini jika engkau bisa memelihara engkau akan memperoleh kebahagiaan di sisi Allah, sebaliknya jika engkau menyia-nyiakan dan tidak bisa menjaganya, maka di hari kiamat nanti hujjahmu akan gugur tiada guna di sisi Allah.
Wahai Mu’adz sesungguh ya Allah maha tinggi yang menciptakan tujuh malaikat sebelum Allah menciptakan langit dan bumi. Ketuju malaikat tersebut diberi tugas oleh Allahuntuk menjaga langit dari setiap tingkatan. Pada saat malaikat Hafdzah menyampaikan hasil amal kebajikan hamba tersebut tampak bersinar terangf, sampai pancaran sinarnya bagaikan sinar matahari.
Ketika malaikat Hafadzah membawa naik amal hamba ini ke langit dunia, para malaikat banyak memujinya dan melipat gandakan pahala amalnya. Sesampainya malaikat Hafzah ke langit dunia, ia dihentikan oleh malaikat yang menjaga langit pertama, seraya berkata kepada malaikat Hafadzah: pukulah amal ini di hadapan pelakunya, aku adlah malaikat yang mengawasi perbuatan fitnah(dan suka membicarakan keburukan orang lain), tuhanku telah memerintahkan aku untuk tidak membiarkan amal perbuatan orang yang suka menggunjung orang lain’ lewat didepanku sampai kepada selain aku”.
                Kemudian malaikat Hafadzah dengan membawa amal shalih yang dilakukan seorang hamba, para malaikat banyak yang memujinya dan melipatgandakan pahalanya. Tatkala malaikat Hafadzah yang membawa amal ini sampai di langit ke dua, ia dihentikan langkahnya oleh malaikat yang menjaga kedua, seraya berkata kepadanya.: pukullah amal ini dihadapan pelakunya, kerena dia beramal shaleh intu untuk kepentingan duniawi ya semata. Tuhanku telah memerintahkanku untuk tidak membiarkan amal perbuatan orang ini lewat dihadapanku, karena ia melakukan kesombongan dengan amalnya itu dihadapan orang banyak. Akulah malaikat yang menjaga dan mengawasi ketakaburan”.
                Nabi saw melanjutkan sabdanya:” malaikat Hafadzah naik lagi dengan membawa amalnya seorang hamba yang berupa amal sedekah, shalat dan amalan puasa, karena kebagusan amal ini sehingga bersinar terang sampai malaikat Hafadzah ta’jub oleh kebagusan amal yang dibawanya.
Ketika ia sudah sampai di langit ketiga, langkah malaikat Hafadzah ini dihentikan oleh malaikat yang menjaga langit ketiga, seraya barkata kepadanya: “pukullah amal ini dihadapan pelakunya, aku adalah malaikat yang mengawasi perbuatan takabbur, tuhanku telah memerintahkan aku agar tidak membiarkan amalnya orang tersebut  lewat didepanku, karena dia sering melakukan kesombongan di hadapan orang banyak.”
                 Kemudian Nabi saw melanjutkan sabdanya:  malaikat Hafadzah naik lagi dengan membawa amalnya seorang hamba. Amal ini tampak jernih dan terang bagaikan bintang yang memancar. Amalan hamba tersebut memiliki suara yang indah dari bacaan tasbih akibat dari ketekunan dalam melakukan shalat,m puasa, haji dan umrah.
Ketika malaikat membawa amal ini sampai di langit keempat, langkah malaikat Hafadzah dihentikan oleh malaikat yang menjaga langit tersebut, seraya berkata kepadanya:”pikullah amal ini dihadapan pelakunya. Lakukanlah pemukulan pada punggung dan peritnya. Sebab aku adalah malaikat yag menjaga amalan ujub, tuhanku telah memerintahkan aku agar tidak membiarkan amalnya lewat didepanku, karena orang ini setiap kali melakukan amal kebajikan semata-mata dimaksudkan untuk memperbesar kebanggaan dirinya dihadapan orang banyak.
                  Nabi saw bersabda:” Malaikat Hafadzah naik lagi dengan mambawa amal seorang hamba hingga mencapai langit kelima. Amal itu bagaikan sepasang pengantin baru yang duduk di pelaminan. Ketika sampai ke langit kelima, langkahnya dihentikan oleh malaikat yang menjaga langit itu, seraya berkata kepadanya: “ Pukullah amal ini dihadapan pelakunya dan bebankan di atas pundaknya. Aku adalah malaikat yang mengawasi perasaan hasud. Karena orang ini hatinya kotor, selalu iri hati terhadap orang yang menuntut ilmu. Jika ia melewati orang lain yang memiliki keutamaan dan fadhilah dalam beribadah ia merasa dengki padanya, serta berusaha sekuat tenaga untuk menjatuhkannya. Oleh karena itu, aku diperintahkan oleh tuhanku agar tidak membiarkan amalan orang semacam ini lewat didepanku”.  
                Nabin saw melanjutkan sabdanya:” Malaikat Hafadzah naik ke langit dengan membawa amalnya seorang hamba yang bersinar terang bagaikan senar bulan purnama, amalan ini berasal dari ketekunannya melakukan sholat, memberikan zakat, menunaikan ibadah haji, umrah, berjihad dan puasa. Sesampainya di langit ke enam langkahnya dihentikan oleh malaikat penjaga langit tersebut, seraya berkata kepadanya: “pukullah amal ini dihadapan pelakunya, karena orang yang berbuat amal ini tidak punya rasa belas kasihan sedikitpun terhadap orang lain dari para hamba Allah yang tertimpa musibah atau bencana. Aku adalah malaikat Rahmat yang telah diperintahkan oleh tuhanku agar tidak membiarkan amalan orang tersebut lewat didepanku.
                Nabi saw melanjutkan sabdanya: “ malaikat Hafadzah naik ke langit dengan membawa amalan seorang hamba dari bentuk amalan shalat, puasa, nafaqah, jihad dan melakukan wira’i. Amal itu bersuara gemuruh seperti gemuruhnya suara lemah serta bercahaya bagaikan sinar surya, amal ini jugqa dikawal oleh 3000 malaikat. Ketika malaikat Hafadzah sampai dilangit ketujuh, langhahnya dihentikan oleh malaikat yang menjaga langit itu seraya berkata kepadanya: “Pukulah amal ini seraya berkata kepadanya:” pukullah amal ini didepan pelakunyadengan memukul anggota badanya dan siksalah hatinya akibat dari amalnya itu. Sesungguhnya aku akan menghalangi setiap amalan yang ditolak agar tidak sampai kepada tuhanku,aaku telah mengetahui bahwa orang yang beramal ini tidak karena Allah, dia menghendaki dengan amalnya itu untuk memperoleh derajat yang tinggi didekat para Fuqaha’, menjadi bahan perbincangan dikalangan para ulama. Serta ingin namanya terkenal di tengah-tengah masyarakat umum.
Tuhanku telah memerintahkan aku agar tidak membiarkan amalan orang seperti ini lewat didepanku. Setiap amal tanpa didasari karena Allah dengan ikhlas adalah ria.
                Nabi saw melanjutkan sabdanya: “malaikat Hafadzah naik lagi ke langit dengan membawa amak seorang hamba dari bentuk amalan sholat,zakat,puasa, haji, umrah, berbudi pekerti yang baik, berdiam(tidak membicarakan hal-hal yang munkar dan di benci agama), selalu berdzikir kepada Allah. Amal ini naik diiringi oleh beberapa malaikat sampai langit ketujuh dan dapat melalui seluruh tabir yang merinanginya hingga sampai kehadirat Allah, para malaikat juga menyaksikan bahwa orang yang melakukan amal shalih ini ikhlas karena Allah.
 
                Setelah mendengar itu, Mu’adz menangis tersedu-sedu seraya berkata kepada Nabi saw:” Ya Rasulullah, engkau adalah utusan Allah aedangkan diriku adalah Mu’adz seorang hamba biasa, bagaimana caranya agar diriku bisa ikhlas dan selamat dari sifat-sifat yang tercela?
                Nabi saw bersabda: “ikutilah aku, sekalipun dalam amalmu itu berkurang, wahai Mu’adz,
  • Peliharalah lisanmu dari menggunjing teman-temanmu terutama orang yang hafal Al-quran. Tanggunglah sendiri seluruh dosa-dosamu jangan engkau pikulkan terhadap orang lain
  • Jangan memandang dirimu lebih suci, sedangkan orang lain engkau nilai rendah dan hina. Jangan meninggikan dirimu sendiri dan meremehkan orang lain.
  • Jangan pamer atau riya’ dengan amalan kebajikanmu.
  • Jangan membanggakan diri daolam majlis pergaulanmu, sehingga orang lain merasa takut dan khawatir yang diakibatkan oleh keburukan budi pekrtimu.
  • Jangan engkau berbisik-bisik dengan seseorang sedangkan disekitarmu masih ada orang lain
  • Jangan menyombongkan diri dihadapan orang banyak, karena akibatnya engkau akan kehilangan keuntungan dan kebaikan dunia dan akhirat.
  • Jangan menggunakan lidahmu untuk mencaci dan menyakiti orang lain.
Aku bertanya lagi:” Ya Rasulullah, siapa orang yang bisa melaksanakan dari nasihat-nasihat ini? Dan siapakah orang yang selamat dari penyiksaan neraka?”
                Beliau menjawab: “ Wahai Mu’adz, sesungguhnya hal itu sangat mudah bagi setiap orang yang diberi kemudahan oleh Allah untuk melaksanakannya. Cukuplah bagimu mencintai orang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri, dan membenci orang lain sebagaimana engkau membenci untuk kepentingan dirimu sendiri. Dengan melaksanakan hal ini, wahai Mu’adz, dirimu akan selamat”.
Sebab Amal Tidak Sampai ke Hadirat ALLAH. Renungkan!!! Sebab Amal Tidak Sampai ke Hadirat ALLAH. Renungkan!!! Reviewed by henipratiwi88 on 00:57:00 Rating: 5

2 comments:

  1. Salam,

    Saya minta izin untuk repost ya mba
    Thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsallam warahmatullah.

      iya sama-sama, silahkan.

      Delete

Music

2/Music/grid-big
Powered by Blogger.