Desember ini terasa berbeda. Walau pada
dasarnya tetaplah sama. Sama, karena Desember pun selalu ku temui setiap tahun
dengan musim hujan. Sama, karena di Desember ini pun selalu ada namamu yang
tertulis di dalam hatiku yang tak terhapuskan walau dengan rinai hujan yang
mengguyur di penghujung tahun ini.
Tidakkah kau rasakan?
atau kau sudah tak lagi dapat mersakannya. Namun aku tak pernah berubah, tetap
merinduimu. jika saat ini kita jauh terpisah, sejauh langit dan bumi, pasti kan
ku cari sesuatu yang dapat membuat rindu ini sampai padamu.
Betapa aku
menantimu, seperti bumi yang menanti datangnya hujan, yang kan memberikan
kesejukan di tengah tanah yang tandus nan gersang.
coba kau rasakan... desir air dari langit akan turun dengan tenang
membawa rentetan kerinduan, namun air itu seketika pecah saat sampai ke bumi.
bagai keping hatiku yang seakan remuk, karena menatap didinding hatimu. Rasa
sesak di dada seakan gemuruh sekejap ingin menjerit mengiringi badai kerinduan.
Namun tak kan ku lakukan itu. aku hanya terdiam, walau mungkin kamu tak paham,
atau rasamu telah hilang tersapu aliran hujan.
hujan, kering, langit, bumi.Melukiskan kerinduan, tentang kamu
yang datang dan pergi sesuka hati. membentuk siklus bagai musim.
hujan. Desember. kerinduan
Reviewed by henipratiwi88
on
14:59:00
Rating:
ok, ok Mud. santri swetres,,,
ReplyDeleteq jg sring delok blogmu kok