Dan Aku hanya ingin kau selalu bercahaya,
Dalam seluruh siang dan malam dalam hidup yang masih Ia Anugrahkan.
Meski siang tak selalu benderang,
Meski malam tak selalu bercahaya,
Namun jiwamulah yang mampu memancarkan gelora asa,
yang dengannya aku mampu tetap menatap kegemilangan dan juga kemenangan.
Dan aku hanya ingin kau sepenuhnya mencintai,
Sekalipun tidak semua hal terjadi sesuai dengan yang kau ingini.
Sekalipun hal itu tidak kau sukai,
Namun, semoga kau mampu mencintai sepenuh hati seluruh situasi dalam hidupmu,
"entah itu mudah ataupun sulit
"entah itu lapang ataupun sempit"
"entah itu yang mengenakkan ataupun yang tidak mengenakkan"
Namun, semoga cintamu tetap deras mengalir, bagaimanapun musim dan keadaannya, karena kecintaanmu kepadaNya.
Dan aku hanya ingin jiwamu yang begitu ikhlas memberikan kerelaan hati,
yang begitu lapang menghadapi seluruh peristiwa silih berganti.
dan yang paling bahagia dalam syukur.
Jiwa yang tidak lebih banyak meminta ketimbang memberi.
karena jiwa yang terus merasa kurang akan membuatnya jauh dari syukur.
Dan ia hanya memperuntukkanmu satu waktu yang tak mungkin kembali, memberimu satu waktu di dunia yang tak mungkin lagi untukmu kembali tinggal di dalamnya. Satu waktumu untuk hidup, untuk merelakan jiwamu, hatimu, fikiranmu, juga ragamu. Sekali lagi untukNya. Bukan untuk dunia ini, bukan pula untuk penduduk dunia ini, tetapi, sekali lagi UntukNyalah kau ikhlaskan semuanya, dan juga menjalani ini dengan sepenuh hati. Seperti yang kau sebut-sebut dalam doamu,
"Qul inna salati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil aalamin."
(6:162)
Satu Waktu
Reviewed by henipratiwi88
on
04:12:00
Rating:
No comments: