Cerita ini berawal saat gue mengalami kesulitan vinansial.
Menjadi anak perantauan di kota Bandar Lampung memang memberikan kesan tersendiri, apa lagi jika uang
kiriman dari orang tua gak kunjung datang. Mau minta juga gak enak,
syukur-syukur udah dikuliahin tapi masih aja sering minta ke orang tua,
Gak-gak, gak banget deh, gue harus bisa buktiin ke mama papa, kalo gue bukan
anak manja yang kalok kehabisan duit dikit langsung mewek-mewek minta dikirim.
Ya, gue harus bisa usaha sendiri.
Kali ini jalan satu-satunya adalah membuka uang celengan.
Widih,, perasaan baru kemarin gue beli celengan tapi dah mau dibuka, ini semua
terpaksa gue lakuin karna keadaan yang memaksa gue berbuat nekat seperti ini.
Hehehe
Wah celengannya si gede banget, tapi gue yakin banget isinya
gak lebih dari 200.000, soalnya paling banter gue ngisiin uang 2000, itu aja
gue usaha banget buat nyisihin. Dan gue belum lama beli ni celengan.
Setelah dibuka, total uang yang ada di celengan gue senilai
50.000, gue masih berusaha ngorek-ngorek celengan dan berharap masih ada uang
yg tertinggal, tapi hasilnya nihil.
Tak apa-apa, uang 50.000 akan bernilai
banyak jika disyukuri.
Dan gue harus bertahan dengan uang 50.000 dengan batas waktu
yang gak ditentukan, sampai orang tua gue tergugah hatinya dan mengirimi gue
uang. Ya gue gak boleh berharap lebih dari mereka.
Gue sempet dilema karena gue harus bisa menggunakan uang
50.000 untuk dapat bertahan di tanah perantauan, tapi gak ada gunanya juga gue
berkecil hati dengan uang 50.000 yang terpenting adalah menyusun strategi agar
gue bisa tetap hidup dengan uang 50.000 itu.
Pertama-tama yang harus gue lakukan dengan uang 50.000
adalah mensyukurinya, karena gue yakin dengan bersyukur, segalanya akan terasa
nikmat, yang sempit pun menjadi lapang, yang sulit pun menjadi mudah, dan yang
sedikit pun akan menjadi banyak. Gue harus selalu yakin bahwa jalan mendapatkan
rezeki itu banyak sekali, maka janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Dan
Allah maha kaya, bahkan jika kita meminta sedikit atau pun banyak, tak sedikit
pun apa yang menjadi kepunyaan_Nya berkurang. Dan gue yakin banget uang 50.000
ini akan membawa kemudahan dan keberkahan.
Setelah gue meluruskan niat gue terhadap uang 50.000. gue
juga harus menyedekahkan sebagian uang yang gue dapet. Lalu Gue sedekahin 20%
dari uang 50.000 itu. Karena saya sangat yakin sedekah bisa memperbanyak
rezeki, memberikan keberkahan, dan membuka pintu Rahmat. Selain itu juga dari
Hadist riwayat Al-Bukhari sedekah yang paling besar pahalanya yaitu jika kita
bersedekah baik di saat kita sehat, kikir, takut miskin, dan kita
berangan-angan untuk menjadi hartawan yang kaya raya. Dan janganlah kita
menunda sedekah, hingga nyawamu sampai di tenggorokan.
Maka dari itu meskipun gue dalam keadaan sulit, bersedekah
tetap mutlak perlu. Karena dengan bersedekah merupakan cara yang ampuh untuk
membuka segala pintu kebaikan. Dan yakinlah dengan bersedekah kita bisa
melejitkan rezeki kita.
Dan sekarang Alhamdulillah gue masih punya uang 40.000. gue
sempet bingung, kalo gue beliin makanan pasti gue gak bisa bertahan sampai satu
minggu hanya dengan uang 40.000, belum lagi buat ngeprint tugas dan keperluan
lainnya. Ya Allah, gue bingung. Tapi di tengah kebingungan gue, jalan terang
pun tiba-tiba melintas. Gue harus bisa membangun usaha dengan bermodalkan uang
40.000. banyak jalan yang dapat dilakukan hanya dengan bermodalkan uang 40.000,
jika kita yakin kita pasti bisa, jika kita berusaha mencari petunjuk dari Allah
Dia pasti akan menunjukkan Jalan termudah_Nya.
Usaha
yang akan gue bangun adalah membuat bros dengan kain percah. Untuk dapat
membangun usaha itu menurut gue gak perlu banyak modal, dan itu sesuai dengan
modal gue yang sangat tipis. Dan gue sangat bersyukur ada sohib gue yang
namanya inay, kebetulan ayahnya adalah penjahit jadi dia memberikan banyak kain
percah dengan Cuma-Cuma.. heheheehe Alhamdulillah Allah membukakan jalannya.
Dan dengan semangat gue langsung pinjem motor Fino milik
temen kampus gue yang namanya Inay. Gue pergi ke pasar Bambu Kuning kira-kira berjarak 5 km dari
kampus gue.
Setibanya di sana gue membeli, 20 pita dengan berbagai macam
warna. Dan total uang yang harus dibayar untuk membeli pita yaitu 12.000. lalu
saya juga membeli 2 buah lem lilin dengan total harga 3.000 rupiah. Setelah itu
saya juga membeli peniti, benang, dan jarum, dengan total harga 15.000 rupiah. Jika ditotal secara keseluruhan
gue menghabiskan uang 30.000 untuk modal usaha.
Setelah selesai berbelanja di pasar bambu kuning, tiba-tiba Inay nelfon gue, dia ngajakin gue ke Pemandian air panas natar, lokasinya gak seberapa jauh dari kampus gue, kira-kira sekitar 15 menit. lalu gue jemput Inay sekalian langsung ke Pemandian air panas. namun sebelum itu kita mampir ke SPBU untuk mengisi bensin. satu liter bensin berharga 6500 dan kebetulan uang gue masih sisa 10.000. sebagai balas budi karena Inay dah minjemin gue motornya gue pengen bayarin uang bensinnya, tapi inay tetap gak mau nerima pemberian gue. dan akhirnya gue usulin buat patungan gue 3000 dan Inay 3500.
dan sekarang uang gue yang tersisa hanya 7000 rupiah.
setelah 15 menit perjalanan akhirnya kita pun sampai di pemandian air panas, perjalanan terasa begitu menyenangkan karena dibonceng dengan mio fino. sebelum masuk lokasi Inay membayar tarif 4000 rupiah. gue digeratisin sama inay. hehehe lumayan udah diajak kesini, gertis pula, dibonceng pula. jdi uang gue tetap utuh 7000 rupiah
Menurut saya Pemandian air panas natar ini sangat unik. Untuk dapat masuk ke lokasi tersebut hanya membayar 2000 rupiah per orang. dalam benak saya kenapa di tempat ini tidak dibangun berbagai fasilitas sebagai tempat pariwisata, seperti outbound, area bermain, dan berbagai fasilitas-fasilitas yang dapat menjadikan Pemandian air panas natar sebagai tujuan wisata. lalu gue baru inget kata dosen gue bahwa Pemandian air panas itu benar-benar unik, karena waktu itu sempat pernah ada yang investasi untuk membangun fasilitas di tempat itu lalu tarif untuk masuk ke Pemandian air panas pun dinaikkan, namun selang beberapa hari setelah tarif dinaikkan, air yang mulanya panas tiba-tiba tidak panas lagi. Dan setelah tarifnya diturunkan airnya tiba-tiba berangsur menjadi panas kembali. Fenomena ir panas di Desa merak batin juga cukup mencengangkan banyak orang. mengingat mata air panas itu letaknya sangat jauh dari pegunungan. Bahkan tidak ada gunung berapi disekitarnya. Sedangkan secara ilmiah diketahui, menurut ilmu geologi dan geofisika, fenomena tersebut biasa terjadi bila letaknya ada dibawah kaki bukit atau gunung berapi. Sehingga dapat memicu tekanan pada mata air yang mampu memunculkan atau menyemburkan mata air panas. Berbeda dengan sumber mata air panas yang ada di Desa Merak Batin, Kecamatan Natar ini. Jangankan gunung berapi menjulang disekitarnya, bukit pun tidak nampak. Karena yang ada hanyalah areal persawahan yang membentang mengelilinginya. Aneh memang. Tapi itulah realitanya. Areal tersebut dari observasi sebagian besar tanahnya hampir memiliki bentuk permukaan yang datar. Sebagian berlumpur. Apa yang menjadi pemicu sehingga timbulnya mata air panas tersebut? Tentu saja ini menimbulkan tanda tanya besar bagi masyarakat setempat, yang kehabisan akal jika dilontarkan dengan pertanyaan tersebut.
itulah sekilas tentang keunikan Air panas di desa merak Batin kecamatan Natar. Setibanya di sana aku dan inay langsung berganti pakaian dan menuju ke kolam air panas.
si Inay langung menyiram kulitnya yang bentol-bentol dengan Air tersebut.
"ini bukan kudis, bukan panu loh hen. kata dokter gue alergi karet kolor, jadi gini deh kulit gue jadi kayak dientup tawon gong," jelas Inay.
dalam hati gue cuman ketawa ngeliat tingkah sahabat gue yang belakangan ini mengeluhkan gatal-gatal. hehehe.
setelah kita puas mandi. kita pun mampir ke warung soto yang terdapat disana dan gue merogoh kocek 6000 rupiah untuk dapat menikmati semangkuk soto itu. sekarang uang gue tinggal 1000 rupiah lalu gue beliin krupuk untuk makan besok pagi. hemmm, rasanya gak karuan uang 50.000 gue benar-benar habis tak tersisa sekarang, tapi gue masih punya harapan semoga bisnis gue dengan modal 30.000 dapat menguntungkan.
Dan gue harus tetap semangat memulai bisnis
gue. Gue yakin dengan ada banyak jalan untuk menggapai rezeki. Apa lagi Allah
telah menganugrahkan gue, panca indra yang sempurna, kemampuan, dan kesehatan.
Jadi gue harus semangat bekerja keras, tentunya tanpa mengesampingkan perkuliahan gue. Gue
yakin uang 50.000 itu membawa keberkahan. Dan uang yang telah gue sedekahkan tadi akan membawa banyak keberuntungan dan rezeki yang
berlipat.
pukul 5 gue pulang ke kosan. Dengan semangat yang menggebu-gebu Gue mulai membuat bros dengan kain percah
Dan tepat pukul 9 malam Alhamdulillah gue berhasil membuat 30 bros. Dan satu brosnya gue beri harga 15 ribu. Jadi jika semuanya laku terjual total uang yang gue peroleh 450 ribu. Seteh selesai membuat bros lalu gue mempelajari materi kuliah besok, dan pukul 11 gue sudah harus tidur dan beristirahat
Keesokan harinya gue hanya bisa makan nasi putih dan krupuk yang kemarin gue beli di tempat Pemandian Air panas. Sekarang gue sedang tak punya uang sama sekali. Dan gue harus
dapat menjual bros-bros gue dulu untuk kebutuhan gue.
Di kampus tercinta
Universitas Lampung gue mulai menawarkan bros hasil karya gue. Mereka pun
menyambutnya dengan antusias, bahkan mereka saling berebut ketika hendak
memilih.
Dan dalam waktu 3 jam bros gue telah habis terjual. Gue
mendapatkan uang 450 ribu dari hasil jualan.
Dan akhirnya gue bisa
makan enak,, hehehe..
gue trima ajakan temen gue buat makan di KFC sepulang
kuliah. Ajakan yang selama ini selalu gue tolak karena gue gak punya uang buat
makan di sana.
Lalu setelah kuliah selesai. tepatnya pukul empat sore, kita langsung hangout ke KFC, dan gue dibonceng Unchu Santi dengan motor Fino FI kesayangannya.
Hehehe, itulah foto-foto gue waktu di KFC yang bisa
dibilang perdana, karena memang gue baru pertama kalinya makan di KFC.
Setelah puas di KFC, kita semua sholat magrib. Lalu kita
lanjut hangout ke Lampung fair. Gue seneng banget karena setelah 2 tahun kuliah
di bandar lampung akhirnya kesampaian juga nonton Lampung fair yang tepatnya
diselenggarakan di Pekor. Sempet waktu itu dibilang temen gue katrok karena gue
gak pernah ke Pekor, tapi sekarang paling gak gue udah gak seberapa katrok lagi
karena gue dah pernah makan di KFC dan nonton Lampung fair di Pekor. Hehehhehe
Keesokan harinya, gue sangat merindukan Ibu dan Ayah gue.
Jarang banget gue bisa pulang kampung, karena ongkos pulang pergi antara Kota
Bandar Lampung dengan rumah gue yang di Lampung Timur cukup mahal yaitu 42.000.
tapi sekarang gue seneng baget karena akhirnya gue bisa pulang dengan uang
hasil jualan bros gue.
lalu gue naik BIS arah Metro. Dan di sana gue lihat seorang kakek, betapa gue kasihan melihatnya, tangan dan kakinya cacat, kedua tangan beliau tak memiliki jari-jemari, dan kedua kakinya pun sama seperti itu. untuk berjalan pun beliau harus merangkak kesulitan.
Dan betapa gue mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dalam hidup gue. tentang rasa syukur, bahwa gue masih diberi tubuh yang sempurna. Dan tak sedikitpun berguna jika kita terus mengeluhkan kehidupan kita saat ini. jangan kita iri terhadap mereka yang punya mobil mersi, sedang kita hanya punya motor, namun lihatlah bahwa di luar sana ada mereka yang bahkan tak memiliki kaki dan tangan.
Dan selagi Allah masih memberi gue kesehatan, Allah masih memberi gue tubuh yang sempurna, gue yakin masih banyak hal yang dapat gue lakukan, untuk mencari rezeki, untuk bekerja, untuk belajar, untuk menolong orang lain, dan yang terutama untuk beramal dan bersedekah. dan gue akan terus melanjutkan bisnis kain percah gue, dan gue berharap berawal dari uang 50.000 yang gue dapat dari membuka celengan tersebut dapat membuat gue sukses di bidang fashion. dan gue ingin kelanjutan usaha gue bukan hanya bros tpi juga, gelang, dompet, tas, kalung, dan lain masih banyak lagi. Dan semua itu dibuat dengan kain percah. karena gue rasa bisnis itu bermodal sedikit keuntungannya berlipat, hanya membutuhkan kreatifitas.
Dan gue sangat bahagia bisa pulang ke rumah dan berkumpul dengan mamah dan papah gue, menikmati semilir udara sore. dan melihat padi yang melantunkan bahsa cinta seraya bertasbih menyanjung Agungkan sang Pencipta. dan air yang berdesir menebarkan kesejukan.
Itulah cerita gue dengan uang 50.000. dan semoga kita semua
bisa mengambil hikmahnya.
Dan Pesan gue untuk kita semua “Betapapun perjuangan terasa
begitu melelahkan, tapi kita pasti kan temukan kebahagiaan didalamnya. Maka jangan pernah berputus asa
dari rahmat Allah, karena Dialah yang maha Kaya, dan berdo’alah pada_Nya dan
berusahalah”.
Meraub Berkah Sedekah Dan Membangun Usaha Kreatif Dengan Uang 50 ribu.
Reviewed by henipratiwi88
on
22:08:00
Rating:
Huahahaha
ReplyDeleteapasih Mud!. baguz gak critanya?
ReplyDeletekeren
ReplyDeleteTrimakasih
ReplyDeletemantap sukses selalu.
ReplyDeletejasa sablon gelas di blitar
Insya Allah.
DeleteTerimakasih
HEHEH pengen punya istri seperti ini
ReplyDelete