Bentuk dan Rupa Manusia saat Kelahirannya di Akhirat

Penulis : Heni Pratiwi

"Pada hari itu, manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya dipelihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka."(QS.Al-zalzalah:6)

Pernahkah kalian perhatikan mereka disekitarmu. Diantara mereka ada yang rupawan, namun diantara mereka juga ada yang cacat secara fisik. Ya, beginilah dunia diciptakan dengan serangkaian ujian. Ujian,, yang barang siapa dapat melewatinya dengan baik ia akan mendapatkan kemenangan abadi…

Sudah bersyukur kah kau hari ini, duhai saudaraku?, kau yang tercipta begitu rupawan, dengan segala kesempurnaan. Kamu punya mata yang dengannya kau dapat melihat. Kamu punya telinga yang dengannya dapat mendengar, kamu punya kaki dan tangan yang dengannya dapat berjalan dan melakukan sesuatu, dan kamu punya hati serta fikiran yang dengannya kamu dapat merasa dan mengingat. Begitu lengkap sudah..

lalu apakah sudah menggunakan amanahnya untuk kebaikan di jalanNya?, sedangkan semuanya pasti akan diminta pertanggung jawaban.

Dan apakah kau telah bersyukur  terhadap bentuk perawakanmu, suaramu dan segala yang ada pada dirimu. Kadang kamu masih mengeluhkan yang ada pada dirimu.

Duhai jiwa tersadarlah dan bersyukurlah. Pergunakan dulu segala yang Allah anugrahkan pada dirimu, pergunakanlah dengan sebaik-baiknya di jalanNya, dan jangan kau mengeluh. Suatu hari nanti janji itu pasti terjadi dan kau akan terlahir sempurna, cahayamu begutu memesona, wajahmu begitu rupawan, dan wangimu begitu semerbak. Tapi untuk saat ini bersabarlah, bersyukurlah, dan fastabikhul khairat di jalan_Nya.

Dan masihkah kau bersabar duhai saudaraku?, mungkin kau memiliki kekurangan secara fisik, namun janganlah kau berputus asa dari rahmat Allah. Dan ujian itu memang berat bagi hatimu, namun panggilah jiwamu selalu dengan harapan sebagai janji, karena Janji Allah pasti ditepati. Kan ada kebahagiaan abadi dari buah kesabaranmu dan kan ada keindahan yang menakjubkan pandangan buah dari rasa syukurmu.

“Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia.”(QS. Az-zukhruf :32)

“Dan , Dia memberikan balasan kepada mereka karna kesabaran mereka dengan surga dan pakaian sutra.”(QS.Al-Insan :12)

Ya begitulah, saat di dunia kita memang tidak bisa memesan bahwa kita ingin terlahir cantik, hidungnya mancung, begini dan begitu. Namun Pada hari kiamat, manusia akan dilahirkan sesuai dengan amalnya didunia. Yang baik amalmya, akan terlahir dalam kondisi yang baik pula. Adapun yang buruk perbuatannya, akan terlahir dalam kondisi yang mengindikasikan amal buruk dalam hidupnya.

Seperti apa bentuk kita saat terlahir untuk kedua kalinya, kita sendirilah yang mendesainnya saat ini.

Jika orang mengatakan hidup adalah seni,  ‘kesenian’ ang kita lakukan adalah mendesain wajah dan diri kita saat terlahir nanti dengan amalan..

Allah telah memberikan beberapa hasil desain manusia yang ditampilkan di akhirat. Kebanyakan adalah desain-desain gagal nan menjijikkan agar menjadi peringatan. Dam semua bentuk itu adalah buah karya mereka saat di dunia.

QS. Az Zalzalah (99) : 6
"Pada hari itu, manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka."
QS. Al Israa' (17) : 97
dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah Neraka jahannam
QS. Al Mu'minuun (23) : 103 - 104
"Dan barangsiapa ringan timbangannya maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam Neraka jahannam." Muka mereka dibakar api Neraka, dan mereka di dalam Neraka itu dalam keadaan cacat

Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:

Lahir dan Bangkit Dalam Kondisi Buta 

                                                                                           

Allah berfirman, “ Dan barang siapa buta (hati) di dunia ini, maka ia akan buta di akhirat nanti, dan lebih sesat lagi jalannya.”(QS. Al-Israa:72)

“ Dan barang siapa berpaling dari peringatan_Ku maka sesungguhnya baginya adalah penghidupan yang sempit Dan kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia, Ya Rabbku, mengapa Engkau himpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah orang yang melihat’. (QS. Thahaa:124-125).

“Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati dalam dada.”(QS. Hajj:46)

“Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai, malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka itu buta daripadanya.”(QS.An-Naml:66)

Lahir dan Bangkit Dalam Keadaan Gila

 “Inilah kondisi para pemakan riba. Allah berfirman artinya,”Orang –orang yangmakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli dan mengharamkan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepada larangan dari Rabbnya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahdulu (sebelum dating larangan), dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, yang kekal didalamnya. “ (QS. Al Baqarah : 275).

Ibnu katsir menyampaikan, para pemakan riba akan dibangkitkan dari kubur dalam kondisi seperti orang yang kesurupan setan. (Tafsir ibnu Katsir:1/708)

Dan masih banyak lagi berbagai macam kondisi manusia  saat dibangkitkan kelak. dan kesemuanya itu adalah hasil dari amalnya saat hidup di dunia..Dan walaupun semua yang terjadi di dunia atas kehendak Allah, namun pilihan tetap diberikan kepada manusia. bukan kah di dunia ini kita benar-benar bisa memilih untuk taat atau berbuat maksiat...

Nah setelah membaca beberapa ayat yang Telah Allah jelaskan pada kita. Semoga kita bisa mempersiapkan diri lahir kembali(lahir di akhirat) dengan sebaik-baiknya amal. Amal yang tulus hanya mengharap ridhonya, amal yang tak bercampur sedikitpun dengan rasa riya, dan amal yang terus istiqomah hingga akhir hayat. Dan juga rasa syukur dan sabar menghadapi  badai ujian…