Recent Posts

banner image

Recent Posts

3/recent/post-list

Jangan Pernah luput. Dialah Pintu Surga yang Teramat Dekat Denganmu




Apakah kau tau, dimanakah kau bisa melihat surga, begitu dekat, begitu lekat?, dan disitulah suega itu akan semakin dekat, dekat dan semakin dekat, hanya dengan kau berbakti padanya, yaitu dia Ibumu.

Sekarang, apa yang menjadi permasalahanmu, sehingga kamu tidak berbakti padanya? Hingga engkau menjadi anak yang membandel, selalu menentang, dan kata-katamu sangat jauh dari kelembutan. Sekarang apa yang menjadi masalahmu duhai ananda?

Ya. Mungkin kamu punya banyak alasan
-ibuku tidak peduli padaku, jadi kenapa aku harus peduli padanya, dia galak, dia crewet & bla… bla.. bla..
-Dia bahkan tidak mencukupi kebutuhanku, dia pelit, perhitungan pada anaknya sendiri..
Dan masih banyak lagi sangkalan yang menjadi alas an untuk mu tidak berbakti pada ibu.
Tapi ananda.. kita akan membicarakan langsung pada hatimu,,
Sekarang tanyakan pada kedalaman hatimu…
Sudahkah hatimu ridho terhadap Allah, Tuhanmu?
Sudahkah hatimu ridho terhadap Islam, Agamamu?
Sudahkah hatimu ridho terhadap Ibu dan bapakmu?
Jika hatimu ridho, kamu pun harus ridho terhadap takdirnya.

Sudah menjadi ketetapan Allah bahwa Ia meletakkan kemuliaan pada sosok seorang Ibu.
Ibu yang mengandung dengan susah payah, dengan lemah yang kian bulan kian bertambah. Sudah menjadi ketetapan Allah yang jika seorang Ibu meninggal dalam melahirkan anaknya, Ia termasuk golongan yang syahid di jalan Allah. Dan sudah menjadi ketetapan Allah bahwa Ia meletakkan surga di telapak kaki Ibu. Dan itu sudah menjadi ketetapan_Nya,bahwa Ia meletakkan ridho_Nya di atas ridho ibu. Memang telah menjadi ketetapan_Nya bahwa Ia menyandangkan kemuliaan pada sosok seorang Ibu.

Tapi di zaman ini nyatanya memang banyak anak yang tidak memuliakan seorang Ibu, dia tahu bahwa surga ada di telapak kaki ibu, namun ia tidak menyadari , bahkan ketika Ibumu ada di depanmu, ketika dia masih ada di dekatmu, apa yang telah kamu lakukan untuknya. Sejauh mana usahamu untuk meraih surga yang begitu dekat?.

Ketika kamu kecil, kamu sering sekali merepotkannya, rewel minta dibelikan ini itu. Ketika kamu menginjak remaja, kamu justru lebih memperhatikan pacarmu, memberikan hadiah special untuk pacarmu, sms telfonan dengan pacarmu, kamu justru mengabaikan Ibumu, Ibumu yang seharusnya kamu perhatikan dan kamu doakan. Bahkan ketika kamu telah dewasa kamu akan disibukkan dengan rumah tanggamu, kamu pun harus berbakti pada suamimu dan juga mengurus anak-anakmu, lalu tanpa disadari kamu pun lupa berbakti pada Ibumu.

Ya, saudaraku semoga kita dapat saling mengingatkan, agar kita tidak luput dan tidak hilaf. Agar kita selalu memuliakannya. Dan agar kita tidak menyesalinya ketika semuanya telah tiada…
Di dalam Al-qur’an telah dijelaskan tentang seharusnya kita bersikap terhadap Ibu, seorang yang begitu Allah muliakan.

Allah melanjutkan firman-Nya, 
“Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al-Isra': 23)  Yakni ucapan yang lemah lembut.

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil’ (AI-Isra':24)

Allah Ta’ala berfirman, “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah engkau akan kembali.” (Luqman: 14)

Seperti yang telah dijelaskan pada ayat diatas. Ananda semoga kita tidak pernak luput, bahwa kita harus merendahkan diri kita terhadap Ibu Bapak kita dengan penuh kasih sayang selain itu juga kita harus bersyukur terhadap ibu & bapak kita. Pertanyaan kita, sudahkah kita sesuai dengan pribadi qur’ani di atas. Sudahkah kau bersyukur terhadap ibu bapakmu. Ananda kita memang tidak dapat memesan bahwa kita ingin terlahir dari orang tua yang begitu baik, begitu kaya. Segalanya terjadi atas kehendak tuhan tanpa campur tangan manusia, begitupun seorang ibu meskipun ia yg mengandungmu, ia pun tak dapat menentukan kapan kelahiranmu, seperti apa kamu dan bentukmu, ibumu hanya dapat menjagamu, mendoakanmu agar kamu lahir dengan sehat dan juga selamat. Oleh sebab itu seperti yang telah diterangkan pada ayat di atas Ananda harus selalu bersyukur terhadap ibu Bapakmu, seperti apapun perwatakannya, seperti apapun keadaanmu terlahir, mungkin dari kondisi ekonomi yang kekurangan hingga ia tak sanggup menyekolahkanmu, janganlah kamu menyesalkan itu, janganlah kamu iri terhadap mereka yang terlahir dengan kedua orang tua yang kaya, atau apalah sejenisnya, tapi bersyukurlah terhadap apa yang diberikan Tuhanmu, muliakanlah ia’ Ibu dan Bapakmu, karena ada balasan atas segala cintamu terhadapnya, atas segala baktimu terhadapnya, yaitu surga. Ia, surga yang begitu dekat yang telah Allah letakkan di telapak kaki ibu. Itulah buah dari kesabaranmu, dan cinta tulusmu..

Allah ta’ala berfirman, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orang tuamu dengan sebaik-baiknya.” (Al-Isra': 23) Berbuat baik kepada kedua orang tuamu artinya, memberikan bakti dan kasih sayang kepada keduanya.

“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan: ‘Ah..’ (AI-Isra': 23)

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Ada tiga ayat yang diturunkan dan dikaitkan dengan tiga hal, tidak diterima salah satunya jika tidak dengan yang dikaitkannya:
  1. Firman Allah Ta’ala, `Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul’. Maka barangsiapa taat kepada Allah namun tidak taat kepada Rasul, ketaatannya tidak diterima.
  2. Firman Allah Ta’ala, `Dan dirikanlah shalat serta tunaikan zakat’. Maka barangsiapa melakukan shalat namun tidak mengeluarkan zakat, tidaklah diterima.
  3. Firman Allah Ta’ala, ‘Agar kamu bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.’ Barangsiapa bersyukur kepada Allah namun tidak bersyukur kepada kedua orang tua, tentu saja tidak diterima hal itu. Oleh karena itulah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Keridhaan Allah ada di dalam keridhaan kedua orang tua dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan kedua orang tua. (Diriwayatkan Tirmidzi dari hadits Abdullah bin Amr, hadits ini diperkuat oleh hadits Abu Hurairah).
Berikut adalah hadits yang berkaitan dengan berbakti pada Ibu:

Dalam sebuah hadits disebutkan, Seseorang datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta izin untuk jihad (fardhu kifayah). Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah bapak ibumu masih hidup?”O itu menjawab, “Ya.” Maka kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Hendaklah kamu berbakti kepada keduanya.” (HR. Bukhari, Muslim)

Lihatlah bagaimana berbuat baik dan memberikan pelayanan kepada kedua orang tua lebih diutamakan daripada jihad!
Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Maukah aku beritahu kalian tentang dosa besar yang paling besar? Yakni menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”
Lihatlah bagaimana Allah mengaitkan antara menyakiti kedua orang tua, tidak adanya bakti kepada mereka dengan dosa syirik kepadaNya.

Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim juga, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang durhaka (kepada kedua orang tua), orang yang menyebut-nyebut kebaikannya, dan yang kecanduan khamr.”
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika Allah mengetahui sesuatu yang lebih hina dari ah’ niscaya Allah akan melarangnya. Maka berbuatlah orang yang durhaka (kepada orang tua) semaunya, pastilah ia tidak akan masuk surga. Dan berbuatlah orang yang berbakti kepada orang tua semaunya, tidaklah ia masuk neraka”

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah melaknat orang yang durhaka kepada orang tua, Beliau bersabda lagi, Allah melaknat orang orang yang mencaci bapaknya. Allah melaknat orang yang mencaci ibunya. (Diriwayatkan lbnu Hibban dalam shahihnya dari hadits Ibnu Abbas). Beliau bersabda, Semua dosa ditunda (siksanya) oleh Allah semau-Nya hingga hari Kiamat kecuali durhaka kepada orang tua. Sesungguhnya dosa durhaka disegerakan (siksanya) bagi pelakunya” (Diriwayatkan Hakim dari hadits Abu Bakar dengan sanad yang baik).
Yakni hukumannya di dunia sebelum hari Kiamat.

Ka’abul Ahbar Rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Allah menyegerakan kehancuran bagi seorang hamba jika ia durhaka kepada orang tuanya. Kehancuran itu merupakan siksaan baginya. Dan sesungguhnya Allah menambah umur orang yang berbakti kepada orang tua agar bertambah pengabdian dan kebaikannya kepada mereka.”

Di antara bentuk pengabdian adalah memberi nafkah kepada mereka di saat mereka membutuhkan. Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan berkata, Wahai Rasulullah, ayahku ingin merampas hartaku. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Kamu dan hartamu untuk bapakmu”

Ka’abul Ahbar ditanya tentang durhaka kepada orang tua, “Apakah itu?” Ia menjawab, “Yaitu jika ayah atau ibunya menyumpahinya, ia tidak mempedulikannya. Jika mereka menyuruhnya, ia tidak mentaatinya. Jika meminta sesuatu kepadanya, ia tidak memberinya. Dan jika diberi amanat, ia mengkhianatinya”

lbnu Abbas radhiyallahu anhuma ditanya tentang Ashabul-A’raf. Ia menjawab, Adapun A’raf, ia adalah sebuah gunung di antara surga dan neraka. Dikatakan A’raf karena ia lebih tinggi daripada surga dan neraka. Di sana terdapat pepohonan, buah-buahan, sungai, dan mata air. Adapun orang-orang yang menempatinya, mereka yang dulunya pergi berjihad tanpa izin dari ayah dan ibu mereka. Kemudian mereka terbunuh dalam jihad itu dan kesertaannya dalam perang itu menghalanginya dari siksa neraka. Sedangkan kedurhakaan kepada orang tua menghalanginya untuk masuk surga. Maka mereka bertempat di Araf tersebut hingga Allah memutuskan urusan mereka.

Dalam kedua kitab Shahih diriwayatkan, “Seseorang datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang berhak mendapatkan perlakuan baik?” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, “Ibumu.” Beliau bertanya, “Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?” Ia menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, kemudian siapa? Beliau menjawab, “Ayahmu. Kemudian yang paling dekat dan yang paling dekat.”

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada empat orang yang Allah harus tidak memasukkan mereka ke dalam surga dan tidak mereka mencicipi kenikmatannya: orang yang kecanduan terhadap khamr, pemakan riba, orang yang memakan harta anak yatim secara dzalim, dan orang yang durhaka kepada kedua orang tua kecuali jika mereka telah bertaubat” (Diriwayatkan Hakim dengan sanad shahih, namun Al-Mundziri mengatakan bahwa pada sanad hadits ini terhadap Ibrahim bin Khaitsam yang haditsnya matruk, tertinggal dan tidak diakui).

Seseorang datang kepada Abu Darda’ Radhiyallahu Anhu dan berkata, “Hai Abu Darda’, sesungguhnya aku menikahi seorang wanita dan ibuku menyuruhku untuk menceraikannya.” Abu Darda’ berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda. “Orang tua adalah pintu tengahnya surga, jika kamu mau, hilangkan saja pintu atau jagalah”.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada tiga doa yang terkabulkan dan tidak ada keraguan padanya: doa orang yang didzalimi, doa orang yang bepergian, dan doa tidak baik orang tua terhadap anaknya.” (Diriwayatkan Tirmidzi, Abu Dawud, dan Thabrani).
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Seorang bibi berkedudukan sama dengan ibu.” Maksudnya dalam rangka rasa bakti, kebajikan, kemuliaan, hubungan, dan kebaikan. (Diriwayatkan Tirmidzi dan menilainya sebagai hadits shahih).

Dari Amr bin Murrah Al Juhani berkata: Seseorang datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku melaksanakan shalat lima (waktu), aku berpuasa Ramadhan, menunaikan zakat, berhaji
ke Baitullah. Maka apa yang aku dapatkan?” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, “Barangsiapa melakukan hal itu ia bersama para nabi, orang-orang jujur, para syuhada, dan orang-orang shalih. Kecuali jika ia durhaka kepada orang tuanya.” (Diriwayatkan Ahmad dan Thabrani).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah melaknat kepada orang yang durhaka kepada orang tuanya”

Juga diceritakan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bahwa beliau bersabda, “Pada malam ketika aku diisra’ kan aku melihat beberapa kaum yang bergelantungan pada dahan-dahan dari api. Aku bertanya, Wahai Jibril, siapakah mereka itu?” Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang mencaci ayah dan ibu mereka di dunia”

Diriwayatkan bahwa barangsiapa mencaci kedua orang tuanya akan didatangkan kepadanya di dalam kuburan bara dari api sejumlah setiap titik air yang turun dari langit ke bumi. Juga diriwayatkan bahwa jika seseorang durhaka kepada orang tuanya. Nanti setelah dikubur, ia akan dihimpit kuburan itu hingga tulang-tulang rusuknya berhimpit.
Yang paling keras siksanya pada hari Kiamat nanti tiga orang: Musyrik, pezina, dan yang durhaka kepada orang tua.

Seorang laki-laki dan perempuan datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, mereka bertengkar tentang permasalahan anak mereka. Yang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, anakku ini keluar dari tulang rusukku.” Yang perempuan berkata, “Wahai Rasulullah, ia membawanya dengan 
ringan dan meletakkannya secara menyenangkan, sedangkan aku mengandungnya susah dan melahirkannya pun susah, aku juga menyusuinya dua tahun penuh.” Akhirnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memutuskan anak itu untuk ibunya.

***

Jangan Pernah luput. Dialah Pintu Surga yang Teramat Dekat Denganmu Jangan Pernah luput. Dialah Pintu Surga yang Teramat Dekat Denganmu Reviewed by henipratiwi88 on 06:16:00 Rating: 5

No comments:

Music

2/Music/grid-big
Powered by Blogger.