Pada
gambar di atas merupakan zona pertemuan antara lempeng benua dan lempeng
samudra, yaitui lempeng Eurasia(lempeng benua) dan Lempeng Indo-australia
(lempeng samudra). Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak dan mendesak satu
sama lain. Lempeng tektonik bagian atas disebut lempeng samudera, sedangkan
lempeng tektonik pada bagian atas terdapat masa kontinen disebut lempeng benua.
Kedua lempeng ini memiliki sifat yang berbeda. Apabila dua lempeng yang berbeda
sifat tersebut saling mendekat, umumnya lempeng samudera akan ditekuk ke bawah
lempeng benua hingga jauh ke dalam lapisan astenosfer. Bertemunya antara dua
lempeng seperti ini dinamakan gerakan bertumbukan (subduction), sedangkan
daerah yang menjadi tempat tumbukan lempeng-lempeng disebut subduction zone.
Zone berupa
jalur tumbukan antar lempeng benua dengan lempeng dasar samudera, disebut Zone
Subduksi atau zone tunjam, contohnya seperti gambar di atas yaitu pertumbukan
lempeng Eurasia(lempeng benua) dengan lempeng ind0-australia(lempeng samudra).
Fenomana yang dihasilkan dari pertumbukan lempeng tersebut adalah:
1) lempeng
samudera menghujam ke bawah lempeng benua;
2) terbentuk
palung laut di tempat tumbukan tersebut;
3)
pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan;
4) terdapat
aktivitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi;
5) daerah
hiposentra gempa dangkal dan dalam;
6)
penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng;
7) timbunan
sedimen campuran atau melange.
- Palung-Laut Dalam
Zona
subduksi antara kedua lempeng di atas menghasilkan suatu fenomena, salah
satunya yaitu palung lautdalam. Palung-laut dalam merupakan alur atau parit
yang panjang dan relatif sempit yang menggambarkan bagian terdalam dari lautan.
Beberapa diantaranya di bagian barat Samudera Pasifik, palung laut ini
mempunyai kedalaman lebih dari 10 000 meter di bawah muka air laut. Pada tempat
ini terjadi penunjaman lempeng-lempeng kerak bumi ke dalam mantel bumi sehingga
terjadi penghancuran dari kerak tersebut. Fenomena ini yang menyebabkan
terjadinya gempabumi. Aktivitas gunung api juga berhubungan dengan proses
pembentukan palung laut. Pada laut yang terbuka, palung laut membentuk alur
yang sejajar dengan deretan pulau-pulau gunung api (volcanic island arcs). Sedangkan
deretan gunung api kemungkinan dijumpai sejajar dengan palung laut yang
berdekatan dengan daratan. Aktivitas gunung api ini terjadi karena kerak bumi
yang menunjam ke dalam mantel bumi mengalami penghancuran dan mencairan yang
membentuk magma kembali.
·
·
Jajaran
Pegunungan
Pulau Sumatra tersusun atas dua bagian utama sebelahbarat didominasi oleh
keberadaan lempeng samudra sedangkan sebelah timur didominasi oleh keberadaan
lempeng benua. Berdasarkan gaya grafitasi, magnetisme dan seismik ketebalan sekitar
20 km, dan ketebalan lempeng benua skitar 40 km (Hamilton, 1979).
Dari kesimpulan di atas, dapat kita ketahui bahwa
terjadinya Bukit barisan akibat karena adanya pertabrakan lempeng eurasia dan
lempeng Indo-Australia sehingga terbentuklah jajaran pegunugan. Seperti gambar
1 dan 2.
Di Sumatra Jajaran pegunungan tersebut terletak di
bagian Barat Sumatra, seperti yang selama ini telah kita kenal yaitu bukit
bariasan. Sepanjang bukit barisan yang sambung menyambung mulai dari Aceh
hingga ke daerah Bengkulu, terletak di atas patahan atau lempengan bumi. Oleh
karena itu, sepanjang daerah di atas lempengan itu sering menjadi langganan
gempa tektobik akibat pergerakan lempengan bumi.
Pada gambar
1 menunjukan adanya jajaran pegunungan yang dinamakan bukit barisan
- Gunung Bawah Laut (Seamounts)
Gunung bawah laut (seamount) merupakan puncak-puncak gunung yang muncul
pada dasar samudera dengan ketinggian sampai beberapa ratus meter di atas
topografi sekitarnya. Puncak kerucut yang terjal ini telah banyak dijumpai pada
semua samudera di dunia ini . Samudera Pasifik merupakan samudera dengan gunung
bawah laut yang terbanyak dibandingkan dengan samudera lainnya.
Jika pertumbuhan gunugapi tersebut cukup cepat, maka gunungapi tersebut akan membentuk suatu pulau. Setelah gunungtersebut tumbuh sebagai pulau, gunung tersebut akan mengalami proses erosi oleg aliran air perukaan dan kerja ombak sehingga ketinggiannya menurun sampai mendekati muka air laut.
Jika pertumbuhan gunugapi tersebut cukup cepat, maka gunungapi tersebut akan membentuk suatu pulau. Setelah gunungtersebut tumbuh sebagai pulau, gunung tersebut akan mengalami proses erosi oleg aliran air perukaan dan kerja ombak sehingga ketinggiannya menurun sampai mendekati muka air laut.
Endapan sedimen dasar laut dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok,
yaitu: 1) sediment litogenous (berasal dari rombakan batuan), 2) sedimen
biogenous (berasal dari organisme), 3) sedimen hydrogenous (berasal atau
dibentuk oleh air). Meskipun macam sedimen di dasar laut tersebut dikelompokkan
menjadi tiga, tetapi tidak ada sedimen yang hanya terdiri dari satu macam saja.
Kebanyakan ketiganya dapat terbentuk bersama-samapada satu tempat.
Sedimen litogenous merupakan sedimen yang terutama terdiri dari butiran mineral yang berasal dari hasil pelapukan batuan di daratan yang mengalami pengangkutan ke laut. Sediment asal daratan ini disebut juga sedimen terigen (terigenous sediment). Sedimen litogenous diendapkan hampir di seluruh dasar laut. Partikel-partikel sedimen yang berukuran pasir diendapkan dekat pantai. Sedangkan material yang berukuran halus akan terangkut oleh arus laut ke tempat yang lebih jauh sampai ribuan kilometer dan diendapkan di dasar laut dalam. Endapan sedimen yang berbuti halus ini disebut sedimen pelagic (pelagic sediment). Selain diangkut oleh air, sedimen yang berbutir halus juga mengalami pengangkutan oleh angin dan diendapkan di dasar laut dalam. Proses pengendapan sedimen ini di dasar laut dalam sangat lambat. Endapan dengan ketebalan 2 cm dibutuhkan waktu antara 5000 sampai 50 000 tahun. Sebaliknya pada tepi benua yang dekat dengan muara sungai yang besar , sedimen litogenous terendapkan sangat cepat.
Sedimen biogenous terdiri dari cangkang atau rangka dari organisme laut. Rombakan ini dihasilkan dari mikro organisme yang hidup dekat atau pada permukan air. Rombakan cangkang dan rangka organisme ini secara terus menerus akan jatuh ke dasar laut. Sedimen biogenous yang sangat umum adalah calcareous ooze yang tersusun oleh CaCO3. Contoh lain dari sedimen biogenous adalah sedimen siliceous ooze (SiO2) dan sedimen yang kaya posfat. Sedimen siliceous ooze terutama disusun oleh rangka diatomea (algae) dan radiolaria (binatang). Sedimen yang disusun oleh radiolaria disebut radiolarit. Sedangkan sedimen yang kaya posfat dibentuk oleh rombakan tulang, gigi , dan bagian keras lainnya dari ikan dan binatang laut lainnya.
Sedimen hidrogenous terdiri dari mineral hasil kristalisasi langsung dari air laut. Contohnya batugamping yang dibentuk dari kristalisasi air yang banyak mengandung calcium carbonate (CaCO3). Meskipun kebanyakan batugamping disusun oleh sedimen biogenous. Salah satu contoh yang bagus dari sedimen hidrogenous adalah nodul mangan. Nodul mangan merupakan sedimen dasar laut yang cukup penting dan mempunyai nilai ekonomis. Nodul mangan merupakan material sedimen yang bentuknya membundar berwarna coklat kehitaman dan disusun oleh campuran mineral-mineral yang terbentuk dengan sangat lambat di dasar laut. Tingkat pembentukannya merupakan salah satu reaksi kimia yang paling perlahan. Dengan analisa radioaktif, diketahui tingkat pertumbuhan nodul adalah 0.002 sampai 0,2 milimeter per 1000 tahun.
Sedimen litogenous merupakan sedimen yang terutama terdiri dari butiran mineral yang berasal dari hasil pelapukan batuan di daratan yang mengalami pengangkutan ke laut. Sediment asal daratan ini disebut juga sedimen terigen (terigenous sediment). Sedimen litogenous diendapkan hampir di seluruh dasar laut. Partikel-partikel sedimen yang berukuran pasir diendapkan dekat pantai. Sedangkan material yang berukuran halus akan terangkut oleh arus laut ke tempat yang lebih jauh sampai ribuan kilometer dan diendapkan di dasar laut dalam. Endapan sedimen yang berbuti halus ini disebut sedimen pelagic (pelagic sediment). Selain diangkut oleh air, sedimen yang berbutir halus juga mengalami pengangkutan oleh angin dan diendapkan di dasar laut dalam. Proses pengendapan sedimen ini di dasar laut dalam sangat lambat. Endapan dengan ketebalan 2 cm dibutuhkan waktu antara 5000 sampai 50 000 tahun. Sebaliknya pada tepi benua yang dekat dengan muara sungai yang besar , sedimen litogenous terendapkan sangat cepat.
Sedimen biogenous terdiri dari cangkang atau rangka dari organisme laut. Rombakan ini dihasilkan dari mikro organisme yang hidup dekat atau pada permukan air. Rombakan cangkang dan rangka organisme ini secara terus menerus akan jatuh ke dasar laut. Sedimen biogenous yang sangat umum adalah calcareous ooze yang tersusun oleh CaCO3. Contoh lain dari sedimen biogenous adalah sedimen siliceous ooze (SiO2) dan sedimen yang kaya posfat. Sedimen siliceous ooze terutama disusun oleh rangka diatomea (algae) dan radiolaria (binatang). Sedimen yang disusun oleh radiolaria disebut radiolarit. Sedangkan sedimen yang kaya posfat dibentuk oleh rombakan tulang, gigi , dan bagian keras lainnya dari ikan dan binatang laut lainnya.
Sedimen hidrogenous terdiri dari mineral hasil kristalisasi langsung dari air laut. Contohnya batugamping yang dibentuk dari kristalisasi air yang banyak mengandung calcium carbonate (CaCO3). Meskipun kebanyakan batugamping disusun oleh sedimen biogenous. Salah satu contoh yang bagus dari sedimen hidrogenous adalah nodul mangan. Nodul mangan merupakan sedimen dasar laut yang cukup penting dan mempunyai nilai ekonomis. Nodul mangan merupakan material sedimen yang bentuknya membundar berwarna coklat kehitaman dan disusun oleh campuran mineral-mineral yang terbentuk dengan sangat lambat di dasar laut. Tingkat pembentukannya merupakan salah satu reaksi kimia yang paling perlahan. Dengan analisa radioaktif, diketahui tingkat pertumbuhan nodul adalah 0.002 sampai 0,2 milimeter per 1000 tahun.
Bentukan-bentukan di dalam Laut Secara Tektonis
Reviewed by henipratiwi88
on
05:08:00
Rating:
No comments: