Komponen-komponen peta antara lain:
a.
Logo
Untuk
memberikan logo pada peta. Logo pada peta tersebut berlogo garuda, yang
bermakna bahwa peta tersebut berasal dari negara Indonesia, sebagai lambang
negara indonesia.
b.
Judul
Judul
peta merupakan komponen yang sangat penting dalam peta. Jika sebuah peta
berjudul Peta Persebaran Barang Tambang di Indonesia, dapat dipastikan isi
petanya adalah persebaran barang tambang di Indonesia.
c.
Skala
angka
Perbandingan antara ukuran / besarnya kenampakan yang
digambar dalam peta dengan kenampakan aslinya disebut skala peta. Skala peta
adalah perbandingan antara jarak yang memisahkan kedua titik di peta dengan
jarak yang sebenarnya antara kedua titik yang sama di permukaan bumi, dengan
satuan ukuran yang sama. Skala ini sangat erat kaitannya dengan data yang
disajikan.
Skala
ini sering disebut skala numeric yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk
perbandingan angka.
d.
Lembar
peta dan tahun terbit
Lembar
peta adalah penjelasan nomor-nomer peta lain yang tergambar di sekitar peta
yang digunakan, bertujuan untuk memudahkan peta bila memerlukan interpretasi
suatu daerah yang lebih luas.
Tahun
pembuatan peta menunjukkan waktu pembuatan peta. Tahun pembuatan peta sangat
penting untuk dicantumkan mengingat sebagian fenomena atau objek yang ada pada
peta tidak bersifat tetap atau mengalami perubahan.
e.
Petunjuk
letak Peta
Petunjuk
letak peta menunjukkan nomor dan nama lembar peta terhadap nomor dan lembar
peta di sekelilingnya.
f.
Sistem
Grid
Dalam
selembar peta sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-kotak atau grid
system.Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian
banyak lembar peta dan untuk memudahkan penunjukan letak sebuah titik di atas
lembar peta. Cara pembuatan grid yaitu, wilayah dunia yang agak luas,
dibagi-bagi kedalam beberapa kotak. Tiap kotak diberi kode. Tiap kotak dengan
kode tersebut kemudian diperinci dengan kode yang lebih terperinci lagi dan
seterusnya.
Jenis grid
pada peta-peta dasar (peta topografi) diIndonesiayaitu antara lain :
Kilometerruitering (kilometer
fiktif) yaitu lembar peta dibubuhi jaringan kotak-kotak dengan satuan
kilometer. Disamping itu ada juga grid yang dibuat oleh tentara inggris dan
grid yang dibuat oleh Amerika (American Mapping System).
Untuk
menyeragamkan sistem grid, Amerika Serikat sedang berusaha membuat sistem grid
yang seragam dengan sistem UTM grid system dan UPS grid system (Universal
Transverse Mercator dan Universal Polar Stereographic Grid System).
g.
Penerbit
Penerbit
pada peta penting untuk dicantumkan. Karena hal itu dibutuhkan untuk
pertanggung jawaban mengenai Peta tersebut.
h.
Sumber
Peta
dibuat oleh perseorangan atau lembaga, berguna untuk mengetahui asal peta
tersebut diperoleh sehingga ada kepastian bahwa peta tersebut bukan peta
fiktif. Lembaga yang biasa menerbitkan peta adalah Bakosurtanal, Jawatan
Topografi Angkatan darat, dan Badan Pertanahan Nasional. Tahun pembuatan
penting untuk diketahui terutama oleh pengguna agar diketahui kapan data
dalam peta tersebut dibuat, sehingga dapat diketahui datanya masih layak
atau sudah tidak berlaku.
i.
Legenda
Legenda
merupakan informasi yang disampaikan oleh peta, berguna untuk menjelaskan
simbol-simbol yang terdapat dalam peta.
j.
Petunjuk
pembacaan kordinat geografi
Sumbu
yang digunakan adalah garis bujur (BB dan BT), yang berpotongan dengan garis
lintang (LU dan LS ) atau koordinat yang penyebutkan menggunakan garis lintang
dan garis bujur. Koordinatnya menggunakan derajat, menit, dan detik. Sistem
koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan
garis khayal, yaitu garis khayal lintang (latitude) dan
garis khayal bujur (longitude).
Sistem koordinat membagi menjadi wilayah berdasarkan lintang dan bujur, petunjuk lokasinya dalam bentuk derajat. Garis lintang geografi diberi indikasi U dan S (Utara dan Selatan) sedangkan bujur geografi di Indonesia selalu mengarah ke T.
Satuannya adalah derajat. Setiap derajat (°) lintang dibagi menjadi 60 menit (‘) (satu menit lintang mendekati satu mil laut atau 1852meter, yang kemudian dibagi lagi menjadi 60 detik (“). Untuk keakurasian tinggi detik bisa digunakan dengan pecahan desimal.
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur yang tegak lurus terhadap khatulistiwa dan garis lintang yang sejajar dengan garis khatulistiwa, selanjutnya dihitung bujur dan lintangnya, dengan penulisan dddomm’ss” (derajat, menit, detik).
Sistem koordinat membagi menjadi wilayah berdasarkan lintang dan bujur, petunjuk lokasinya dalam bentuk derajat. Garis lintang geografi diberi indikasi U dan S (Utara dan Selatan) sedangkan bujur geografi di Indonesia selalu mengarah ke T.
Satuannya adalah derajat. Setiap derajat (°) lintang dibagi menjadi 60 menit (‘) (satu menit lintang mendekati satu mil laut atau 1852meter, yang kemudian dibagi lagi menjadi 60 detik (“). Untuk keakurasian tinggi detik bisa digunakan dengan pecahan desimal.
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur yang tegak lurus terhadap khatulistiwa dan garis lintang yang sejajar dengan garis khatulistiwa, selanjutnya dihitung bujur dan lintangnya, dengan penulisan dddomm’ss” (derajat, menit, detik).
k.
Petunjuk
pembacaan koordinat UTM
Sementara
sistem koordinat UTM (Universal Transverse Mercator)
adalah rangkaian proyeksi Transverse Mercator untuk global dimana bumi dibagi
menjadi 60 bagian zona. Setiap zona mencangkup 6 derajat bujur (longitude) dan
memiliki meridian tengah tersendiri. Sistem koordinat ini memiliki satuan
meter.
Koordinat UTM merupakan suatu sistem pengukuran proyeksi yang membagi bumi (bulat) menjadi irisan jaring-jaring dengan sudut 6 derajat.
Koordinat UTM merupakan suatu sistem pengukuran proyeksi yang membagi bumi (bulat) menjadi irisan jaring-jaring dengan sudut 6 derajat.
l.
Insert
Inset
adalah peta berukuran kecil yang disisipkan pada peta utama. Peta inset
dapat diletakkan pada bagian sisi kiri, kanan, atau bawah
peta. Kegunaannya untuk menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan.
m.
Skala
garis
Untuk
skala ini dinyatakan dalam bentuk garis lurus yang terbagi dalam beberapa
bagian yang sama panjangnya.
Pada garis tersebut harus dicantumkan ukuran jarak yang sesungguhnya di lapangan, misalnya dalam meter, kilometer, feet atau mil.
Pada garis tersebut harus dicantumkan ukuran jarak yang sesungguhnya di lapangan, misalnya dalam meter, kilometer, feet atau mil.
n.
Singkatan
Merupakan
keterangan mengenai singkatan yang digunakan dalam lembar peta, seperti K
berarti kali, Kel berarti kelurahan. Kesamaan anti terletak di bawah singkatan,
seperti bengawan mempunyai kesamaan arti dengan sungai, kidul mempunyai
kesamaan arti selatan, lor mempunyai kesamaan arti utara, wetan mempunyai
kesamaan arti timur, kulon mempunyai kesamaan arti barat. Singkatan dan
kesamaan arti disajikan di tepi bawah bagian kiri / sebelah kanan keterangan
arah utara.
o.
Orientasi
Petunjuk arah adalah tanda pada peta yang menunjukkan arah utara,
timur, selatan atau arah daerah yang digambar.
p.
Isi
peta
Isi peta
menunjukan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna
peta.
Kalau ide
yang disampaikan tentang rupa bumi Indonesia, isi peta tentunya berupa
kenampakan rupa bumi Indonesia.
q.
Titik
koordinat
Sistem
koordinat peta, masih dalam pengertian N.S. Adiyuwono, merupakan system untuk
menentukan kedudukan suatu titik atau tempat pada suatu peta. Lembar peta
dibagi atas garis-garis koordinat yaitu garis mendatar dan garis tegak
(berbentuk kotak-kotak bujur sangkar)
r.
Garis
tepi
Garis
tepi merupakan garis pembatas peta yang mengelilingi peta, berguna untuk
membantu saat menggambar pulau, kota, ataupun wilayah yang dimaksud tepat
ditengah-tengahnya.
s.
Sumber Data
Peta
topografi sumber datanya adalah peta yang dibuat oleh Belanda pada tahun 1922
sedangkan peta RBI sumberdatanya berupa Foto udara Skala 1:30.000 1993/1994 secara
fotogrametri
t.
Informasi
sistem Referensi
Untuk
mengetahui sistem referensi peta
u.
Pembagian
daerah Administratif
PERSAMAAN
DAN PERBEDAAN PETA RBI DENGAN PETA
TOPOGRAFI
Persamaan
Peta topografi dan peta RBI mempunyai kandungan esensi yang sama, yaitu sama
sama menggambarkan keadaan permukaan bumi suatu wilayah sedetail detailnya.
Sebagai bukti, dalam kedua peta tersebut terdapat garis garis kontur yang
menunjukkan ketinggian suatu tempat. Selain itu, keduanya juga mempunyai
kandungan informasi tepi yang hampir sama, diantaranya judul, skala, penomoran,
legenda, dan lain lain. Walaupun isi di dalam informasi tepi peta tersebut ada
yang berbeda.
Selain itu ada juga persamaan diantara kedua peta
tersebut dengan menggunakan
kriteria kenampakan alami dan kenampakan buatan manusia. Pada kenampakan alami
persamaan dari peta tersebut adalah objek sungai atau tubuh air, garis kontur
dan mata air. Pada kenampakan buatan persamaan kenampakan objeknya adalah sawah
jalan menara makam dan jalan setapak.
Perbedaan
Perbedaan
pada kedua peta tersebut dapat ditinjau dari berbagai susdut pandang,
diantaranya:
-
Pembuat Peta
Hal yang paling mendasar yang membedakan antara keduanya tentunya dari sisi
pembuatnya Peta topografi dibuat oleh Army Map Service (AMS) Uni
Soviet à Copied from
Dutch Map, sedangkan peta RBI dibuat oleh Bakosurtanal.
-
Penomoran
Tentu saja penomoran di kedua peta ini tidaklah sama. Pada peta topografi LCO,
masih menggunakan sistem penomoran koordinat geografis yaitu dengan dua
jenis symbol, huruf dan angka. Sementara, pada peta rupa bumi, penomorannya
menggunakan sistem penomoran koordinat UTM (Universal Transverse Mercator)
yang hanya dilambangkan dengan angka saja.
-
Bahasa
Bahasa yang
dipergunakan untuk menamai kenampakan dalam peta topografi adalah bahasa
Inggris dengan sedikit kata serapan dari bahasa Belanda. Sedangkan di peta RBI
seutuhnya menggunakan bahasa Indonesia.
-
Sistem Proyeksi
Peta topografi menggunakan sistem proyeksi LCO, sedangkan peta RBI menggunakan
proyeksi TM (Transverse Mercator)
-
Datum
Datum peta topografi datumnya adalah Bessel sedangkan pada peta RBI
menggunakan Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-95)
-
Fungsi/Kegunaan
Peta topografi LCO lebih difungsikan untuk keperluan militer dalam menjalankan
tugasnya. Peta RBI digunakan sebagai peta dasar atau peta acuan dalam
membuat peta tematik, dapat digunakan secara umum maupun dalam akademik.
-
Letak Judul
dan Informasi Tepi
Pada peta topografi LCO, judul peta tepat berada di atas peta (di bawah garis
orange), sedangkan informasi tepinya berada di bawah peta.
Judul peta RBI berada di kanan atas, sedangkan informasi tepinya berada di
sebelah kanan dan bawah peta.
-
Cakupan
Wilayah
Peta Rupa Bumi Indonesia hanya menggambarkan keadaan atau kenampakan permukaan
bumi yang ada di Indonesia saja. Namun peta topografi LCO lebih mempunyai
wewenang untuk menggambarkan kenampakan hingga seluruh dunia.
-
Sumber Data
Peta topografi sumber datanya adalah peta yang dibuat oleh Belanda pada tahun
1922 sedangkan peta RBI sumberdatanya berupa Foto udara Skala 1:30.000
1993/1994 secara fotogrametri
-
Pewarnaan
Peta topografi warna hijau untuk menunjukan perumahan sedangkan pada
peta RBI warna hijau menunjukan vegetasi.
-
Sistem
Koordinat
Peta topografi menggunakan sistem LCO (Lambert Conical Orthomorphic),
sedangnkan peta RBI menggunakan sistem grid geografi dan UTM.
Kelebihan
Pada Peta Topografi yaitu :
Kelebihan
peta topografi:
• Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat.
• Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.
Ciri utama peta topografi adalah menggunakan garis kontur.
Beberapa ketentuan pada peta topografi:
1) Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur menunjukkan daerah tersebut semakin landai.
2) Garis kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan depresi (lubang/cekungan) di puncak, misalnya puncak gunung yang berkawah.
3) Peta topografi menggunakan skala besar, antara 1 : 50.000 sampai 1 : 100.000.
• Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat.
• Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.
Ciri utama peta topografi adalah menggunakan garis kontur.
Beberapa ketentuan pada peta topografi:
1) Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur menunjukkan daerah tersebut semakin landai.
2) Garis kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan depresi (lubang/cekungan) di puncak, misalnya puncak gunung yang berkawah.
3) Peta topografi menggunakan skala besar, antara 1 : 50.000 sampai 1 : 100.000.
Peta topografi dapat juga diartikan
sebagai peta yang menggambarkan kenampakan alam (asli) dan kenampakan buatan
manusia, diperlihatkan pada posisi yang benar. Selain itu peta topografi dapat
diartikan peta yang menyajikan informasi spasial dari unsur-unsur pada muka
bumi dan dibawah bumi meliputi, batas administrasi, vegetasi dan unsur-unsur
buatan manusia.
Kelebihan
Pada Peta RBI yaitu
Dalam peta RBI umumnya
terdapat/terlihat kenampakan suatu garis kontur, baik tertutup maupun terbuka.
Dari adanya kenampakan kontur ini selanjutnya bisa diolah untuk proses
penghitungan baik mengenai luasnya, volumenya, kemiringan lerengnya, serta
dapat pula dibuat suatu penampang melintangnya. Itulah beberapa hal yang
menjadikan suatu kelebihan peta rupa bumi dibandingkan dengan peta lainnya.
Komponen-komponen Peta
Reviewed by henipratiwi88
on
04:59:00
Rating:
No comments: