Syukurilah, apapun yang menjadi bagianmu

Penulis : Heni Pratiwi

Dan seperti yang telah lalu ya Rabbi, dan masa yang telah ku lalui bersama usiaku, seperti hari-hari kemarin Ya Rabbi. Engkau yang telah cukupkan aku dengan segala rizki dari sisi_Mu.
Kau halau hujan hingga turun ke negriku, dan kau tumbuhkan berbagai macam pepohonan, buah, dan bunga yang menawan dipandang mata, dan Kau akan selalu mencukupi untuk hari ini & esok, seperti kasih & pemeliharaan terbaik-Mu di hari kemarin.

Sudah Bersyukurkah kau hari ini?
Apa kabar imanmu?
Jiwamu?
fikiranmu?
wanita soleha harus selalu bersyukur, bersemangat, yakin, dan tangguh, begitu juga lelaki soleh, akan selalu bertaqwa dan istiqamah dalam segala musim dan keadaan.

 Sungguh,,, "Nikmat Allah yang manakah yang Engkau dustakan?"

Sadarilah saudaraku telah banyak nikmat yang ia berikan pada kita, dan jika kita bersyukur Ia akan melipatkan nikmat_nYA.
Betapa hari ini kita masih diberi nafas, air, sandang, pangan, kesehatan badan, keamanan negara, segalanya tersedia dalam hidup kita.
kitapun dianugrahkan negri yang subur, dan jika tabur biji-bijian di tanah negri ini ia kan tumbuh berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang menyegarkan. Sedangkan di belahan bumi lain renungkanlah, tanah mereka begitu tandus dan gersang, mendapatkan makanan dan air segar begitu sulit, hingga mereka menderita kelaparan dan penyakit.
dan hinanya diri kita manakala kita tidak bersyukur.
Saat detik ini, kita masih menyantap makanan yang lezat, minuman yang menyegarkan, sanak saudara yang mencintai, dan tidur yang menyenyakkan, dan juga negri yang masih aman dan damai. sedang di sisi lain kita lihat saudara kita seiman, temasuk di palestina, mereka berada dalam penderitaan, keimanan mereka berusaha dirampas, betapa mereka harus mempertahankan aqidah mereka dengan lelehan besi panas yang ditempelkan ke punggungnya, mata mereka dicongkel dengan saadisnya, sedang hidung mereka di tebas. mereka dipenjarakan di penjara yang sempit, disanalah mereka kehausan, kelaparan, disitu pula mereka buang hajat, dan disanalah mereka meninggal satu persatu. Mereka kehilangan segalanya, harta, keluarga, dan negeri yang makmur. namun mereka memiliki jiwa yang bergelora dalam cahaya jihad dan mereka memiliki keimanan yang terpatri kokoh.hingga kemenangan nan abadi selalu terbayang dalam segala perjuangan panjang tanpa lelah.

Bagaimana dengan kita hari ini saudaraku, kita berada dalam kenikmatan tiada tara. coba fikirkan nikmat itu satu persatu. coba fikirkan betapa besarnya fungsi penglihatan kita, dengan itu kita dapat melihat keindahan segala ciptaan_Nya. coba renungkan betapa besarnya pendengaran, dengannya Allah menjauhkan dari ketulian. Dan betapa dahsyatnya fungsi otak kita yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan. Apakah menurut kalian berjalan adalah suatu hal yang mudah?, sedang bisa saja kaki menderita kelumpuhan, bisa saja kaki tidak kuat lagi menahan raga dan suatu ketika patah. sudah seharusnya kita bersyukur saudaraku.

Begitu besarnya nikmat Allah yang masih diberi. dan percayalah, jika seluruh pohon menjadi pena dan lautan menjadi tintanya, niscaya' kau tak akan pernah sanggup menulis betapa banyaknya nikmat Tuhan.

Begitulah sebenarnya kita memiliki dunia, tetapi tidak menyadarinya. Anda tetap merasa, resah, suntuk, gelisah, sedih dan Anda sering kali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga Andapun lupa mensyukuri yang ada.

Sungguh kunci kebahagiaan ada di dalam diri kita, berbahagialah, tersenyumlah, berbagilah, qonaah dan bersyukur dalam segala musim dan keadaan.

Insya Allah kemenangan nan Abadi ada bersama orang-orang yang beriman. dan segala yang kita perjuangkan akan tergantikan dengan yang lebih-lebih-lebih baik. jika kita mencium bau surga sungguh keindahan duniapun tak ada artinya.

seorang penyair pernah berkata.
"Tidakkah kau lihat bahwa karunia Rabb_Mu tidak terhitung. baik yang baru maupun yang lama?.
Tak usah suntuk, sebab tidak ada sesuatu yang selalau ada.
Dan kesulitan itu juga tak kan abadi.
Semoga Allah melihatmu setelah ini dengan pandangan penuh rahmat".